Koordinator Pusat Gender, Anak dan Disabilitas UIN STS Jambi, Nisaul Fadillah menerima kunjungan dari Ketua DPD Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Provinsi Jambi, Angga Nikola Fortuna, yang ditemani oleh Juru Bahasa Isyarat, Fauziah. Pertemuan tersebut berlangsung di UIN Jambi tgl 17 April 2024. Pembicaraan antara kedua belah pihak mengungkapkan potensi kerjasama yang saling menguntungkan, terutama dalam konteks inklusi bagi penyandang disabilitas, khususnya disabilitas Tuli. Dalam waktu dekat UIN STS Jambi akan mengadakan Pelatihan Bahasa Isyarat bagi Dosen, Tenaga Pendidik dan Mahasiswa di lingkungan UIN STS Jambi.

Dalam pembahasan tersebut, disinggung juga hal-hal terkait dengan komunitas tunarungu, di mana perhatian khusus diberikan terhadap kebutuhan dan aspirasi mereka. Kerjasama yang diusulkan mencakup berbagai bidang, mulai dari pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga aksesibilitas fasilitas dan layanan bagi penyandang disabilitas. Kelompok Tuli yang terdaftar di Gerkatin sendiri sekitar 300 orang, namun angka ini jauh lebih banyak karena belum terdata secara baik.

Terpisah, Ketua LPPM UIN STS Jambi, Fridiyanto menyambut baik inisiasi kerjasama ini dan berharap penerapan Tridarma Perguruan Tinggi akan memperluas kelompok sasaran, termasuk kelompok difabel ini. Terkait dengan bentuk legal dari komitmen ini, akan diadakan pertemuan dalam waktu dekat untuk penandatanganan kerjasama dan pengimplementasian kerja bersama. Hal ini menandakan langkah konkret dalam memperkuat inklusi sosial dan kesetaraan bagi semua warga negara, tanpa terkecuali khususnya di Provinsi Jambi.Sementara itu, penting untuk dicatat bahwa UIN Sulthan Thaha Jambi telah memperlihatkan komitmen nyata untuk program ‘Education for All’ , termasuk bagi penyandang disabilitas. Saat ini UIN STS Jambi memiliki 17 orang mahasiswa difabel yang tersebar di berbagai program studi baik di jenjang S1 maupun di S2, dan lima di antaranya penyandang Tuli. Langkah ini menunjukkan upaya aktif UIN Jambi untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan ramah bagi semua mahasiswa, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik. Kerjasama antara Gerkatin dan UIN Jambi tidak hanya akan memberikan manfaat konkret bagi komunitas tunarungu, tetapi juga akan menjadi contoh inspiratif bagi institusi lain dalam mewujudkan inklusi dan kesetaraan di semua bidang kehidupan.
Selain itu, kerjasama ini juga diharapkan dapat menghasilkan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya inklusi bagi penyandang disabilitas. Melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan advokasi yang dilakukan bersama, diharapkan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, khususnya mereka yang tunarungu, dapat berkurang signifikan.

Sebagai bagian dari upaya ini, rencananya akan diadakan pula acara-acara komunitas yang melibatkan penyandang disabilitas, baik dalam ranah akademik maupun sosial. Hal ini bertujuan untuk memperkuat jaringan dan solidaritas di antara mereka serta mempromosikan partisipasi aktif dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian, kerjasama antara Gerkatin dan UIN Jambi tidak hanya akan membawa manfaat langsung bagi individu, tetapi juga akan memperkaya masyarakat secara keseluruhan melalui inklusi yang lebih luas dan berkelanjutan.

Admin LPPM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.